PENAJAM – Sebanyak 1.401 anak di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) tercatat masih berstatus Anak Tidak Sekolah (ATS). Data tersebut dirilis Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) dan mencakup empat kecamatan di wilayah setempat.
Kepala Bidang PAUD dan PNF Disdikpora PPU, Durajat, menjelaskan bahwa penyebab utama anak putus sekolah masih didominasi faktor ekonomi, disusul kecelakaan dan kondisi sosial keluarga.
“Banyak anak yang sebenarnya ingin sekolah, tapi karena biaya atau harus membantu orang tua akhirnya berhenti. Ada juga yang sempat ke PKBM, tapi idealnya tetap diselesaikan di jalur formal,” ujarnya.
Sebagai langkah konkret, pemerintah daerah telah membentuk Tim Penanganan Anak Tidak Sekolah (ATS) melalui surat keputusan (SK) resmi. Tim tersebut terdiri dari Disdikpora, Dukcapil, Dinsos, BPS, Bappelitbang, dan DPMD.
“Tim ini punya uraian tugas masing-masing. Kami memaparkan data ATS dan berkoordinasi lintas sektor agar penanganan lebih efektif,” tutur Durajat.
Ia berharap sinergi antarinstansi ini bisa mempercepat upaya mengembalikan anak-anak ke bangku sekolah.
“Pencegahan dini jauh lebih baik. Kami ingin tidak ada lagi anak yang kehilangan hak pendidikannya,” pungkasnya.(adv)







