Penajam – Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, berencana mengembangkan wisata hutan mangrove di kawasan pesisir Mentawir dan Tanjung Jumlai sebagai potensi pariwisata sebagai bagian dari upaya menarik wisatawan untuk datang ke IKN.
“PPU memiliki hutan mangrove yang tumbuh di pesisir mentawir dan Tanjung Jumlai yang sudah ada tinggal akan dikembangkan menjadi potensi pariwisata yang lebih bagus lagi ,” kata Penjabat Bupati Penajam Paser Utara, Jumat(17/11/2023).
Ia mengatakan, hampir seluruh daerah di Indonesia memiliki wisata hutan mangrove sebagai sarana edukasi bagi masyarakat, sementara di Kabupaten Penajam memiliki potensi yang sama, tetapi belum dikembangkan dengan baik.
“Saya pergi hampir ke semua daerah di Indonesia dan rata-rata mempunyai wisata hutan mangrove yang wilayahnya tidak seluas di Penajam, tetapi dimanfaatkan untuk peningkatan kesejahteraan warga sekitar, ” ujarnya.
Untuk pengembangan katanya, pihaknya telah meminta kawasan hutan mangrove dapat dipotret dari udara sehingga dapat dipetakan kawasan mana yang menjadi pintu masuk lokasi wisata dimaksud.
“Saya sudah minta dipotret dari udara untuk dilihat di mana lokasi kami bikin jembatan sebagai pintu masuk wisata hutan mangrove,” katanya.
Makmur Marbun menjelaskan, upaya pengembangan dan pembangunan menyambut pariwisata di IKN Nusantara termasuk sektor pariwisata memerlukan perencanaan yang matang, dan didukung sektor yang lain.
Dengan demikian, walau belum dapat diwujudkan dalam waktu dekat, tetapi setidaknya kita telah memiliki konsep pembangunan dengan perencanaan yang matang dengan mempertimbangkan kemampuan daerah.
Pengembangan pariwisata salah satunya wisata hutan mangrove, saat ini sedang dibuat perencanaan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata.(rmt/pl)