PENAJAM – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten PPU berfokus pada penanganan kekerdilan anak (stunting), yang merupakan masalah gagal pertumbuhan akibat tinggi badan yang kurang. Anggota DPRD, Sujiati, menekankan perlunya program strategis yang menyentuh langsung masyarakat untuk mengatasi masalah ini.
“Langkah penting yang perlu dilakukan adalah menyusun program yang bersentuhan langsung dengan masyarakat,” ungkap Sujiati.
Ia menambahkan, salah satu inisiatif yang bisa dilakukan adalah mendorong ibu hamil untuk rutin memeriksakan kesehatan di fasilitas kesehatan. Termasuk pos pelayanan terpadu (posyandu) yang tersedia di desa-desa.
Sujiati menjelaskan bahwa pemeriksaan kesehatan sangat penting untuk memantau kesehatan ibu hamil dan perkembangan bayi dalam kandungan. Selain itu, kontrol pemenuhan gizi dan edukasi tentang kebutuhan gizi yang harus dipenuhi dari awal kehamilan hingga usia lima tahun juga menjadi perhatian.
DPRD PPU mendukung program sosialisasi kesehatan lingkungan, terutama terkait sanitasi, agar masyarakat yang belum mengetahui dapat memahami pentingnya kebersihan lingkungan.
Dia menegaskan bahwa stunting harus ditangani secara serius karena berkaitan dengan masa depan generasi mendatang dan kualitas sumber daya manusia (SDM).
“Penyebab stunting bukan hanya kurang gizi, tetapi juga sanitasi yang kurang memadai,” tambah Sujiati.
Lebih lanjut, ia juga menyoroti bahwa masih banyak warga yang membuang air besar sembarangan, yang berdampak negatif pada kesehatan anak. Ia berharap dukungan dari DPRD dalam penanganan stunting dapat memberikan hasil yang diharapkan, demi masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang.
“Sanitasi yang memadai harus dibangun di lingkungan masyarakat untuk menunjang program pencegahan stunting,” tutupnya. (ADV)