Penajam Paser Utara – Anggota Komisi I DPRD Penajam Paser Utara, Mahyuddin, mengungkapkan keprihatinannya terkait penggunaan anggaran hibah yang diberikan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat, khususnya untuk mendukung tahapan kampanye Pilkada, seperti pemasangan Alat Peraga Kampanye (APK).
Menurut Mahyuddin, kualitas dan penempatan APK tersebut dirasa kurang optimal dan tidak mencerminkan rasa hormat yang semestinya terhadap calon kepala daerah yang sedang berkontestasi.
“Anggaran yang ada seharusnya dimanfaatkan dengan baik, namun kenyataannya kualitas dan penempatan APK masih jauh dari harapan. Bahkan ada yang menggunakan bahan seadanya, padahal anggaran sudah disiapkan,” ujar Mahyuddin dalam keterangannya, Kamis (14/11/2024).
Ia juga menegaskan pentingnya perlakuan yang adil bagi seluruh pasangan calon (paslon) yang bertarung dalam Pilkada PPU, mengingat mereka akan menjadi pemimpin daerah di masa depan.
“Semua paslon harus diperlakukan sama dan dihargai setara. Kampanye ini adalah bagian dari proses demokrasi yang harus dilaksanakan dengan integritas,” tambahnya.
Mahyuddin juga mendesak KPU PPU untuk lebih transparan dalam mengelola dana hibah tersebut.
“Saya harap KPU bisa segera menjelaskan secara terbuka mengenai penggunaan anggaran ini, agar masyarakat tahu bahwa dana yang dialokasikan benar-benar digunakan untuk kepentingan yang sesuai,” pungkasnya.