PENAJAM,- Wakil Ketua Komisi III Dewan PerwakilanRakyatDaerah (DPRD) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Jhon Kenedi, kembali menyoroti potensi wisata mangrove sebagai salah satu kunci untuk meningkatkan perekonomian daerah. Menurutnya, dengan pengembangan yang tepat, kawasan mangrove yang unik ini dapat menjadi daya tarik baru bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.
“PPU memiliki potensi alam yang luar biasa, salah satunya adalah hutan mangrove. Kita harus mampu mengoptimalkan potensi ini untuk menarik minat wisatawan,” tegas Jhon. Kamis (21/11/2024).
Selain meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), pengembangan wisata mangrove juga diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di sekitar kawasan.
“Bayangkan, jika setiap akhir pekan banyak wisatawan yang datang, pasti akan membuka peluang usaha baru bagi masyarakat,” tambah Jhon.
Namun, pengembangan wisata mangrove tidak semudah membalikkan telapak tangan. Beberapa tantangan yang harus dihadapi antara lain adalah ketersediaan infrastruktur yang memadai, pengelolaan sampah, serta menjaga kelestarian lingkungan.
“Kita harus memastikan bahwa pengembangan wisata ini tidak merusak ekosistem mangrove,” ujar Jhon.
Jhon juga menyarankan agar pemerintah daerah belajar dari keberhasilan daerah lain seperti Yogyakarta dan Solo dalam mengembangkan sektor pariwisata.
“Mereka telah membuktikan bahwa dengan pengelolaan yang baik, wisata alam dapat menjadi sumber pendapatan yang sangat menjanjikan,” katanya.
Dengan status PPU sebagai bagian dari wilayah pengembangan Ibu Kota Nusantara (IKN), potensi wisata mangrove semakin besar.
“Bayangkan jika kita bisa mengintegrasikan wisata mangrove dengan IKN, tentu akan menarik minat wisatawan yang lebih luas,” ungkap Jhon.