PENAJAM — Permasalahan banjir yang melanda sejumlah sekolah di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) mendapat sorotan dari Wakil Ketua Komisi III DPRD PPU, Jhon Kenedy. Ia menilai, kelancaran kegiatan belajar-mengajar harus menjadi prioritas utama dalam penanganan banjir tersebut.
Meski demikian, Jhon Kenedy mengungkapkan bahwa upaya perbaikan terkendala oleh kebijakan efisiensi anggaran yang saat ini tengah diterapkan pemerintah daerah.
“Penanganan banjir memang penting, tapi karena efisiensi, kita harus menunggu alokasi di anggaran berikutnya,” ujarnya saat ditemui pada Rabu (30/4/2025).
Sebagai solusi sementara, ia mendorong langkah gotong-royong jika penyebab banjir hanya berupa sumbatan pada saluran drainase.
“Kalau hanya drainase tersumbat, masyarakat dan pihak sekolah bisa melakukan gotong-royong dulu sambil menunggu perbaikan resmi,” jelasnya.
Lebih lanjut, Jhon Kenedy menjelaskan bahwa jika perbaikan hanya berskala kecil, penganggaran dapat diajukan melalui perubahan anggaran tahun ini. Namun, untuk perbaikan dengan kebutuhan dana besar, rencananya akan masuk dalam penganggaran murni tahun 2026.
Dalam situasi ini, ia mengajak semua pihak, termasuk masyarakat, untuk aktif berkontribusi dalam upaya mengurangi dampak banjir.
“Peran aktif semua elemen sangat dibutuhkan untuk mengatasi banjir sebelum solusi jangka panjang tersedia,” pungkasnya.