PENAJAM – Wakil Ketua I DPRD Penajam Paser Utara (PPU), Syahrudin M Noor, menyoroti masih minimnya jumlah tenaga dokter di sejumlah fasilitas pelayanan kesehatan (PPK) di wilayahnya. Padahal, pemerintah daerah sudah membuka formasi melalui jalur CPNS dan PPPK, namun jumlah pelamar dinilai belum memenuhi kebutuhan.
“Kita melihat ada ketimpangan antara kebutuhan dan jumlah pelamar. Kalau formasi sudah dibuka tapi tidak ada yang melamar, tentu ini perlu dievaluasi dari sisi penyebaran informasi dan pendekatan yang dilakukan,” ujar Syahrudin saat ditemui, Senin (19/5/2025).
Menurutnya, salah satu solusi yang dapat ditempuh adalah dengan menjalin kerja sama lebih intensif dengan perguruan tinggi, khususnya fakultas kedokteran. Langkah ini penting agar kebutuhan tenaga medis di PPU tersampaikan secara langsung kepada calon lulusan atau tenaga medis yang sedang mencari penempatan.
“Banyak lulusan yang mungkin berminat, tapi tidak mendapat informasi. Jadi, pendekatan langsung ke kampus menjadi penting agar mereka tahu bahwa PPU membuka peluang bagi tenaga kesehatan,” jelasnya.
Syahrudin juga menekankan pentingnya komunikasi aktif dan strategi jemput bola dari instansi terkait, dalam hal ini Dinas Kesehatan. Menurutnya, upaya pemda tidak cukup hanya sebatas membuka formasi di atas kertas, tetapi juga perlu memastikan jaringan dan promosi kebutuhan dilakukan secara efektif.
“Kita mendorong Dinas Kesehatan lebih aktif membangun komunikasi, jangan hanya menunggu pelamar. Ini menyangkut pelayanan dasar masyarakat, dan harus menjadi prioritas,” tegasnya.
Ia menambahkan, kekurangan dokter di beberapa wilayah PPU tidak bisa dibiarkan terlalu lama, karena akan berdampak langsung terhadap kualitas layanan kesehatan yang diterima masyarakat.
