PENAJAM – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) berupaya memperkuat sektor pariwisata lokal dengan membentuk kelompok sadar wisata (Pokdarwis) di seluruh kelurahan dan desa.
Kepala Disbbudpar PPU melalui Kabid Pariwisata dan Pemasaran Disbudpar PPU, Juzlizar Rakhman, mengatakan, potensi pariwisata di PPU cukup besar, namun belum tergarap dengan maksimal. Salah satu penyebabnya adalah minimnya pengelolaan langsung oleh pemerintah maupun masyarakat.
“Masih banyak lokasi wisata yang belum dikelola optimal. Sebagian besar lahan wisata masih milik warga, jadi kami fokus membentuk Pokdarwis sebagai ujung tombak pengelolaan,” ujarnya.
Disbudpar PPU juga aktif memberikan pendampingan dan pembinaan kepada Pokdarwis yang sudah terbentuk. Harapannya, kelompok-kelompok ini dapat menjalankan perannya dengan baik dalam mengelola destinasi wisata secara berkelanjutan.
“Melalui Pokdarwis, kita ingin memastikan pengelolaan wisata berjalan efektif, meskipun belum semua berada di bawah kendali pemerintah daerah,” jelasnya.
Sebagai contoh, ia menyebutkan bahwa untuk mendukung kenyamanan wisatawan di Pantai Sipakario, Disbudpar akan menyediakan fasilitas seperti toilet dan gazebo portabel. Ini menjadi bentuk dukungan awal sambil menunggu proses pendekatan dengan pemilik lahan wisata.
Selain itu, pada tahun ini Disbudpar berencana membentuk Pokdarwis di tiga kelurahan baru. Langkah ini diyakini bisa mempercepat pertumbuhan pariwisata berbasis komunitas di PPU.
Saat ini, tercatat sudah ada 18 Pokdarwis di wilayah PPU yang memiliki Surat Keputusan (SK) dari Disbudpar, meskipun belum semuanya aktif. Oleh karena itu, Disbudpar terus mendorong penguatan peran mereka agar dapat lebih berkontribusi dalam pengelolaan destinasi wisata lokal.
“Kami berharap masyarakat makin sadar akan pentingnya wisata. Jika Pokdarwis berjalan maksimal, dampaknya akan besar bagi ekonomi dan promosi daerah,” tutup Juzlizar.
