PENAJAM – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) terus mencari cara kreatif untuk melestarikan budaya Suku Paser. Salah satu upaya terbaru adalah dengan memperkenalkan senam ronggeng, sebuah inovasi yang menggabungkan unsur tarian tradisional ronggeng dalam bentuk gerakan senam.
Kepala Disbudpar PPU, Andi Israwati, menjelaskan bahwa senam ronggeng diciptakan untuk memperkenalkan kebudayaan lokal kepada generasi muda. Ia berharap, ke depan senam ini menjadi identitas khas Kabupaten PPU.
“Senam ini diambil dari gerakan tarian ronggeng khas Suku Paser. Harapannya, senam ronggeng bisa menjadi ikon budaya dan dikenal luas di kalangan pelajar maupun masyarakat,” ujar Andi.
Sebagai bentuk keseriusan dalam pelestarian budaya tersebut, Andi mengungkapkan bahwa pihaknya tengah menyusun usulan Peraturan Bupati (Perbup). Nantinya, Perbup ini akan mengatur agar seluruh sekolah di wilayah Benuo Taka rutin mengadakan senam ronggeng setiap hari Jumat.
“Melalui Perbup ini, kami ingin senam ronggeng menjadi kegiatan rutin di sekolah setiap Jumat pagi,” jelasnya.
Tak hanya menyasar pelajar, Disbudpar juga mulai memperkenalkan senam ronggeng kepada masyarakat umum melalui berbagai kegiatan sosialisasi. Salah satunya dilakukan dengan melibatkan duta budaya PPU.
“Senam ini sudah kami perkenalkan lewat duta budaya. Ke depannya, sosialisasi akan terus meluas, termasuk ke instansi pemerintah dan seluruh sekolah,” tambah Andi.
Langkah ini diharapkan dapat menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya lokal, memperkuat identitas daerah, dan menjaga warisan budaya Suku Paser tetap hidup di tengah perkembangan zaman.
