Error: Invalid or missing Google Analytics token. Please re-authenticate.

Sekolah Rakyat di PPU Bakal Dibangun, Disdikpora Fokus Susun Strategi Rekrutmen Guru - Beritakaltimterkini.com

Sekolah Rakyat di PPU Bakal Dibangun, Disdikpora Fokus Susun Strategi Rekrutmen Guru

BERITAKALTIMTERKINI.COM, Penajam – Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) melalui Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) tengah fokus menyiapkan strategi kebutuhan sumber daya manusia untuk Sekolah Rakyat (SR) yang rencananya akan dibangun di Kelurahan Lawe-Lawe, Kecamatan Penajam.

Sekolah Rakyat tersebut dirancang dengan konsep berasrama (boarding school) dan menyasar peserta didik dari kalangan keluarga kurang mampu.

Tujuan utamanya adalah memberikan akses pendidikan berkualitas bagi masyarakat yang selama ini mengalami keterbatasan secara ekonomi maupun geografis.

Kepala Disdikpora PPU, Andi Singkerru, mengatakan bahwa penyusunan rencana kebutuhan tenaga pengajar masih dalam tahap formulasi.

Pihaknya masih menunggu kepastian pelaksanaan pembangunan fisik dan dukungan dari pemerintah pusat sebelum menetapkan skema perekrutan secara rinci.

“Untuk kesiapan tenaga pengajar, kita masih formulasikan. Mekanisme perekrutan akan dibahas setelah pembangunan disetujui dan berjalan,” ujar Andi, Selasa (3/6/2025).

Lebih lanjut, Andi menjelaskan bahwa salah satu opsi yang tengah dikaji adalah perekrutan guru melalui skema Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) paruh waktu.

Namun demikian, ia menegaskan bahwa prioritas utama akan tetap diberikan kepada tenaga pengajar lokal yang memenuhi kualifikasi pendidikan dan kompetensi.

SR Lawe-Lawe dirancang untuk menampung sebanyak 36 rombongan belajar (rombel), yang terbagi menjadi tiga jenjang pendidikan formal, yakni 18 rombel tingkat Sekolah Dasar (SD), 9 rombel tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan 9 rombel tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA).

Pada tahun ajaran pertamanya, SR ditargetkan dapat menampung sebanyak 282 pelajar dari berbagai wilayah di PPU. Rinciannya terdiri atas 90 siswa SD (kelas 1) yang terbagi dalam tiga rombel, dan masing-masing jenjang SMP serta SMA akan menampung 96 siswa melalui tiga rombel per jenjang.

Menurut Andi, kurikulum yang digunakan di Sekolah Rakyat ini tetap mengacu pada kurikulum nasional sebagaimana sekolah formal pada umumnya.

Tetapi, keunggulan dari konsep ini terletak pada segmentasi siswa yang diprioritaskan serta penerapan sistem pendidikan berasrama untuk membentuk kedisiplinan dan karakter.

“Konsep asrama akan mendukung pembentukan karakter, terutama bagi siswa dari keluarga kurang mampu yang selama ini kurang mendapat pendampingan secara intensif. Ini juga menjadi bagian dari strategi pemerataan kualitas pendidikan di PPU,” pungkas Andi.




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *