PENAJAM – Kementerian Pertanian telah membentuk Brigade Pangan sebagai upaya untuk memperkuat ketahanan pangan nasional, meningkatkan produktivitas pertanian, dan meregenerasi petani. Brigade Pangan melibatkan generasi muda dalam pengelolaan lahan pertanian secara modern, terstruktur, dan profesional.
Menurut Ketua Komisi II DPRD Penajam Paser Utara (PPU), Thohiron hal ini merupakan program strategis berskala besar dan menjadi krusial mengingat posisi PPU sebagai bagian dari Ibu Kota Nusantara (IKN) yang menuntut ketersediaan pasokan pangan yang mandiri dan berkelanjutan.
“Brigade ini dalam rangka menciptakan swasembada pangan,” ujar Thohiron, Selasa (10/6/2025).
Skala pengelolaan lahan yang masif ini menunjukkan keseriusan pemerintah pusat dalam menjadikan PPU sebagai salah satu lumbung pangan utama, khususnya untuk menyokong kebutuhan IKN.
Untuk mendukung operasional brigade-brigade tersebut, pemerintah pusat melalui Kementan telah mengalokasikan anggaran yang sangat signifikan.
“Masing-masing dari 29 brigade tersebut dilaporkan akan menerima dana sebesar Rp 2,5 miliar. Jika ditotal, maka investasi yang digelontorkan untuk program ini di PPU mencapai Rp 72,5 miliar,” tambah Thohiron.
Dana ini diharapkan dapat digunakan untuk berbagai keperluan operasional, mulai dari pengadaan bibit unggul, pupuk, biaya operasional tenaga kerja, hingga perawatan alat dan mesin pertanian (alsintan) yang menjadi tulang punggung program ini.
Saat ini, proses penyerahan alsintan kepada brigade-brigade sudah mulai berjalan. Tercatat, sebanyak 33 unit alsintan telah didistribusikan sebagai tahap awal,” jelasnya.
Fase “penyiapan rekening” mengindikasikan bahwa distribusi alsintan ini merupakan bagian dari tahap verifikasi dan persiapan administratif sebelum pencairan dana Rp 2,5 miliar ke rekening masing-masing brigade. Dengan disiapkannya alsintan dan rekening, brigade dianggap telah siap secara operasional dan finansial untuk memulai program kerja mereka.
“Hal ini menegaskan komitmen pemerintah pusat untuk tidak hanya merencanakan, tetapi juga mengawal implementasi program strategis ini hingga ke tingkat lapangan,” tutup Thohiron.
Penulis: Ayu
Editor: Muhammad Yusuf