Penajam — Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) terus mendorong peningkatan akurasi data kependudukan, khususnya terkait keberadaan warga pendatang yang bekerja di kawasan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Meskipun jumlah pekerja cukup banyak, pencatatan administrasi kependudukan belum menunjukkan lonjakan signifikan.
Anggota Komisi I DPRD PPU, Bijak Ilhamdani, menuturkan bahwa sebagian besar pekerja IKN bersifat temporer dan tidak mengubah status domisili mereka secara resmi.
“Mayoritas pekerja datang hanya untuk sementara. Mereka tidak tercatat sebagai penduduk PPU karena tidak mengurus perpindahan domisili, dan itu merupakan hak mereka. Kita tidak bisa memaksakan,” jelas Bijak Jumat (13/6/2025).
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) PPU telah menyiapkan program jemput bola sebagai langkah proaktif untuk memfasilitasi perubahan domisili, khususnya bagi pendatang yang berniat tinggal lebih lama atau menetap.
Meski pengaruhnya belum besar, Bijak menilai tetap penting bagi pemerintah daerah untuk menjaga keakuratan data kependudukan.
“Ada yang sudah pindah domisili secara resmi, seperti dari kalangan institusi pendidikan. Namun jumlahnya belum banyak. Ke depan, ini perlu terus dimonitor,” ujarnya.
Langkah antisipatif juga dinilai penting mengingat dinamika pembangunan IKN yang diperkirakan akan terus meningkat dalam beberapa tahun ke depan.
