PENAJAM – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) terus mendorong pelestarian budaya lokal melalui pendekatan yang kreatif dan dekat dengan kehidupan masyarakat, salah satunya lewat gerakan Senam Ronggeng.
Kepala Bidang Kebudayaan Disbudpar PPU, Christian Nur Selamat, mengatakan bahwa senam ronggeng sudah disosialisasikan sejak tahun 2012 ke sekolah-sekolah sebagai bentuk inovasi pelestarian budaya melalui aktivitas fisik yang menyenangkan. Namun, ia mengakui bahwa keberlanjutan program ini masih belum maksimal.
“Senam ronggeng ini sebenarnya sudah lama kami kenalkan, bahkan sudah ada dua versi. Tapi keberlanjutannya masih terkendala karena kebudayaan dan pendidikan ditangani oleh instansi yang berbeda,” ujarnya.
Christian menjelaskan bahwa senam ini ditujukan untuk siswa sekolah dasar dan sekolah menengah pertama di Benuo Taka.
Meski belum bisa diwajibkan, senam ronggeng telah disampaikan ke sekolah-sekolah dalam bentuk himbauan dan sosialisasi. Disbudpar berharap, melalui gerakan ini, anak-anak bisa lebih mengenal dan mencintai budaya daerah sejak dini.
“Ini bukan sekadar senam, tapi juga upaya mengenalkan nilai budaya lewat media yang disukai anak-anak. Sayangnya, karena belum masuk kurikulum, antusiasmenya belum merata,” tambahnya.
Christian menilai, pelestarian budaya harus dilakukan dengan cara yang menarik dan relevan dengan zaman. Melalui senam ronggeng, nilai-nilai budaya bisa dikenalkan secara menyenangkan, sekaligus menjaga identitas lokal.