PENAJAM – Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, mulai mempersiapkan diri untuk mengimplementasikan mata pelajaran Artificial Intelligence (AI) dan coding di jenjang Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Langkah ini merupakan respons terhadap kebijakan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) yang menetapkan AI dan coding sebagai bagian dari kurikulum pilihan nasional untuk pendidikan dasar dan menengah.
Kepala Disdikpora PPU, Andi Singkerru, menyatakan bahwa pihaknya siap menjalankan kebijakan tersebut secara bertahap.
Ia menekankan pentingnya kesiapan infrastruktur dan sumber daya manusia sebagai penentu utama keberhasilan pelaksanaan.
“Implementasi akan dimulai dengan uji coba terbatas di beberapa sekolah yang memiliki kesiapan fasilitas dan tenaga pengajar. Ini untuk memastikan program berjalan efektif dan tidak sekadar formalitas,” ujar Andi, Rabu (25/6/2025).
Disdikpora PPU telah mengidentifikasi empat hingga lima sekolah yang siap menjadi percontohan.
Di antaranya adalah SMPN 1 Penajam, SMPN 5 Penajam, dan SDN 13 Penajam. Sekolah-sekolah ini dinilai telah memiliki jaringan internet yang memadai serta perangkat komputer pendukung.
Selain infrastruktur, tantangan terbesar adalah ketersediaan guru dengan kompetensi teknologi informasi. Untuk itu, Disdikpora akan memetakan guru-guru yang memiliki latar belakang pendidikan TIK agar dapat diberdayakan dalam mengajar AI dan coding.
“Tenaga pengajar yang ada saat ini sebenarnya cukup, tinggal bagaimana kami melakukan penyesuaian dan pelatihan agar materi yang disampaikan relevan dan kontekstual,” jelasnya.
Menurut Andi, pelajaran AI dan coding akan difokuskan pada pengenalan konsep dasar yang sesuai dengan tingkat pemahaman siswa di jenjang SD dan SMP. Materi tidak hanya bersifat teoritis, namun juga praktis dan aplikatif.
Ia menambahkan bahwa penerapan kurikulum baru ini merupakan bagian dari upaya membekali generasi muda PPU dengan keterampilan digital yang adaptif terhadap perkembangan zaman.
Pemerintah daerah berharap siswa PPU tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga pencipta inovasi.