PENAJAM – Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Thohiron, menegaskan pentingnya pelestarian ekosistem mangrove dan pengembangan hutan kota sebagai bagian dari upaya menjaga keseimbangan lingkungan di daerah.
Menurutnya, mangrove bukan hanya sekedar tanaman pinggir pantai, tetapi memiliki peran vital dalam melindungi garis pantai dari abrasi, serta menjadi tempat hidup bagi berbagai jenis biota laut. Ia mendorong pemerintah daerah untuk tidak hanya melestarikan, tetapi juga memperluas kawasan mangrove yang ada.
“Mangrove ini sangat penting bagi pesisir. Selain mencegah abrasi, juga jadi rumah bagi ikan dan kepiting. Kalau bisa, harus terus ditambah dan dijaga. Kita butuh ini untuk masa depan,” ujar Thohiron.
Tak hanya itu, ia juga menyoroti peran penting hutan kota di tengah berkurangnya kawasan hijau. Ia menyarankan agar hutan kota tidak hanya berfungsi sebagai paru-paru kota, tetapi juga sebagai tempat edukasi lingkungan bagi masyarakat.
“Hutan kota bisa menjadi laboratorium alam. Kalau kita tanam pohon-pohon langka seperti ulin dan bengkirai, selain memperkaya biodiversitas, kita juga memberikan nilai edukatif dan konservatif bagi generasi muda,” jelasnya.
Ia menekankan bahwa pelestarian lingkungan bukan hanya tugas Dinas Lingkungan Hidup semata, tetapi perlu dukungan seluruh pihak, termasuk masyarakat dan sektor swasta.
“Kalau kita serius menjaga lingkungan hari ini, maka anak cucu kita akan menikmati hasilnya kelak. Jangan sampai kita mewariskan kerusakan,” tambahnya.
Thohiron berharap agar pelestarian mangrove dan pengembangan hutan kota dapat menjadi program prioritas pemerintah daerah, bukan hanya sebagai pelengkap, tapi sebagai kebutuhan strategis jangka panjang.