Error: Invalid or missing Google Analytics token. Please re-authenticate.

Dinas Pertanian PPU Imbau Petani Tetap Olah Lahan Meski Masuki Musim Kemarau Basah - Beritakaltimterkini.com

Dinas Pertanian PPU Imbau Petani Tetap Olah Lahan Meski Masuki Musim Kemarau Basah

PENAJAM — Dinas Pertanian Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) mengimbau para petani, khususnya petani padi, agar tetap melakukan pengolahan lahan meski saat ini telah memasuki musim kemarau. Imbauan ini disampaikan guna menjaga capaian indeks pertanaman (IP) serta menjamin keberlangsungan produksi pangan menjelang panen ketiga tahun ini.

Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian PPU, Gunawan menyebutkan bahwa wilayah PPU saat ini sedang memasuki fase kemarau basah. Kondisi tersebut ditandai dengan masih adanya curah hujan meskipun intensitasnya menurun secara bertahap.

“Menjelang musim kemarau ini, yang kita hadapi adalah kemarau basah. Artinya, masih ada curah hujan meskipun tidak sesering sebelumnya. Petani padi kami imbau agar tetap mengolah lahannya supaya tidak tertinggal dalam siklus tanam dan target IP bisa tetap tercapai,” ujar Gunawan, Senin (14/7/2025).

Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), kemarau basah diperkirakan berlangsung hingga bulan Oktober 2025. Dengan kondisi tersebut, Dinas Pertanian melihat masih adanya peluang bagi petani untuk melakukan tanam padi hingga siklus panen ke-3 pada tahun ini.

Pemerintah pusat sendiri melalui Kementerian Pertanian menargetkan indeks pertanaman (IP) nasional berada di angka IP 250, yang berarti petani diharapkan bisa menanam padi hingga 2,5 kali per tahun di lahan yang sama. Namun, capaian IP di Kabupaten PPU saat ini baru mencapai IP 184 hingga akhir masa panen 2.

“Makanya kami dorong terus agar petani jangan berhenti mengolah lahan. Kita berharap pada panen ketiga nanti bisa mendekati atau bahkan menambah capaian IP. Semakin tinggi IP, semakin besar kontribusi terhadap ketahanan pangan,” tambah Gunawan.

Selain petani padi, Gunawan juga mengingatkan para petani hortikultura agar mewaspadai potensi meningkatnya serangan hama dan penyakit tanaman, terutama pada masa transisi musim dan cuaca ekstrem.

Hama dan penyakit yang disebabkan oleh jamur dan bakteri biasanya lebih mudah berkembang di kondisi lembap dan tidak menentu.

“Untuk petani hortikultura, kami mengimbau agar tetap waspada terhadap penyakit tanaman, terutama yang disebabkan oleh jamur dan bakteri. Musim seperti ini sering kali menimbulkan kondisi yang ideal bagi penyebaran patogen,” ucapnya.

Ia juga menegaskan pentingnya pengendalian hama dan penyakit secara terpadu, termasuk melalui penggunaan pestisida alami, rotasi tanaman, serta monitoring rutin di lahan pertanian.

Dinas Pertanian PPU sendiri rutin melakukan penyuluhan dan pendampingan lapangan kepada kelompok tani terkait langkah mitigasi ini.

Gunawan berharap upaya pencegahan dan antisipasi yang dilakukan oleh petani dapat mendukung stabilitas produksi pangan di daerah.

Menurutnya, produksi pertanian yang stabil juga berkontribusi dalam menekan laju inflasi, terutama inflasi sektor pangan yang menjadi salah satu fokus pengendalian ekonomi nasional.




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *