PENAJAM — Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) memastikan program air bersih gratis bagi masyarakat kurang mampu dan rumah ibadah akan tetap berjalan. Saat ini, program tersebut tengah memasuki tahap pemetaan lokasi prioritas.
Bupati PPU Mudyat Noor menjelaskan, program subsidi air bersih ini bukan hanya soal pembangunan instalasi, melainkan juga penyediaan bahan baku air yang masih menjadi kendala utama.
“Kita sudah petakan. Tantangannya bukan di bangunan, tapi ketersediaan bahan bakunya yang masih sulit,” ujarnya, (2/8/2025).
Untuk itu, pemerintah daerah telah mengusulkan beberapa proyek strategis kepada pemerintah pusat, termasuk pembangunan bendungan Lawe-Lawe dan bendung gerak Pelake.
Usulan tersebut sudah mendapat perhatian dari balai teknis dan diharapkan segera terealisasi lewat pendanaan APBN. Selain itu, pemerintah juga menjajaki kerja sama dengan perusahaan swasta yang memiliki embung air.
“Kita sedang negosiasi, embung milik perusahaan coba kita fungsikan. Tapi ini masih awal,” jelasnya.
Mudyat menyebutkan, kendala lain adalah tingginya harga air baku yang ditawarkan pihak swasta, yang dinilai belum sebanding dengan tarif resmi PDAM.
“Harga dari pihak ketiga itu tinggi. Kalau kita ambil, nanti ke masyarakat harganya jadi masalah lagi,” kata dia.
Karena itu, Pemkab masih merumuskan skema terbaik agar program ini tetap bisa berjalan dan menjangkau masyarakat miskin secara berkelanjutan.
Program air bersih dan sanitasi, menurut Mudyat, merupakan bagian dari prioritas pembangunan dasar daerah. “Ini kebutuhan dasar. Pasti jadi prioritas kami ke depan,” tandasnya.
