PENAJAM – Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Muhajir, mengakui bahwa realisasi anggaran pemerintah daerah hingga semester pertama masih berada di angka 40%. Angka ini dinilai rendah, terutama karena saat ini sudah memasuki triwulan ketiga.
Muhajir menjelaskan bahwa rendahnya serapan anggaran ini disebabkan oleh banyaknya kegiatan yang belum diproses pencairannya.
“Realisasi anggaran kita per semester satu, sampai saat ini sudah masuk di triwulan tiga. Memang rendah, karena memang kegiatan-kegiatan masih banyak yang belum diproses pencairannya,” ungkap Muhajir, Kamis (28/8/2025).
Meskipun realisasi keuangan terbilang rendah, Muhajir menegaskan bahwa realisasi fisik di lapangan justru tinggi. Hal ini dikarenakan berbagai pekerjaan proyek di PPU sedang dalam tahap pelaksanaan.
“Kalau dilihat dari sisi realisasi keuangan memang rendah. Tapi, kalau realisasi fisiknya pasti tinggi di lapangan, karena pekerjaan lagi proses semua, lagi running di lapangan,” tambahnya.
Keterlambatan pencairan dana ini sering kali menjadi hambatan dalam percepatan pembangunan. Salah satu faktor utama yang menyebabkan pencairan lambat adalah proses administrasi yang harus dilalui. Setiap pekerjaan proyek harus melewati serangkaian verifikasi dan kelengkapan dokumen sebelum dananya bisa dicairkan.
Hal ini berdampak pada kinerja pembangunan dan perputaran ekonomi di daerah. Para kontraktor dan penyedia jasa yang sudah menyelesaikan pekerjaannya harus menunggu lama untuk mendapatkan pembayaran. Kondisi ini dapat menghambat perputaran modal dan berpotensi memengaruhi kelancaran proyek-proyek lain di masa depan.
Namun, Muhajir meyakinkan bahwa pemerintah daerah terus berupaya mempercepat proses administrasi agar pencairan dana dapat segera dilakukan. Tujuannya agar realisasi keuangan bisa mengejar ketertinggalan dan sejalan dengan kemajuan fisik di lapangan.
Diharapkan pada akhir tahun, serapan anggaran PPU dapat meningkat signifikan dan mencapai target yang telah ditetapkan.(Adv)
Penulis: Ayu