Error: Invalid or missing Google Analytics token. Please re-authenticate.

Ritual Adat di PPU Tetap Berjalan Oktober, Tunggu Kepastian dari Kesultanan - Beritakaltimterkini.com

Ritual Adat di PPU Tetap Berjalan Oktober, Tunggu Kepastian dari Kesultanan

PENAJAM – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) memastikan ritual adat yang rutin digelar setiap Oktober akan tetap dilaksanakan.

Namun, kepastian teknis pelaksanaannya masih menunggu keputusan dari pihak Kesultanan dan lembaga adat terkait.

Kepala Bidang Kebudayaan dan Produk Budaya Disbudpar PPU, Christian Nur Selamat, mengatakan saat ini pihaknya masih intens melakukan koordinasi dengan para pelaku budaya lokal.

Tantangan muncul lantaran masih ada dinamika internal di lembaga adat yang berkaitan langsung dengan ritual tersebut.

“Yang jelas ritual adat ini tetap ada di Oktober, sesuai agenda Nusantara Kementerian Pariwisata. Tinggal menunggu kepastian siapa yang nanti memimpin langsung, apakah Kesultanan atau lembaga adat pusat,” terang Christian.

Ia menjelaskan, dalam beberapa tahun terakhir Disbudpar selalu hadir sebagai pendamping lembaga adat. Peran itu mencakup penguatan teknis kegiatan hingga pengelolaan administrasi. Namun kali ini, pihaknya masih menunggu keputusan final soal siapa yang menjadi penanggung jawab utama dalam pelaksanaan ritual.

Christian juga menyinggung soal dukungan anggaran. Tahun ini nilai yang dialokasikan mencapai sekitar Rp300 juta, lebih kecil dibanding tahun-tahun sebelumnya yang pernah menembus Rp400 juta hingga Rp1 miliar.

“Ada efisiensi, tapi tetap kami arahkan agar kegiatan berjalan meriah dan bermakna. Skala anggaran bukan jadi penghalang untuk menjaga kualitas acara,” ujarnya.

Menurutnya, ritual adat bukan sekadar agenda tahunan, tetapi momentum penting untuk merawat identitas budaya masyarakat PPU. Karena itu, ia berharap seluruh pihak yang terlibat dapat duduk bersama, menyamakan langkah, dan menjaga kekompakan.

“Budaya adalah jati diri daerah. Kalau kita lepas, maka generasi mendatang akan kehilangan akar. Karena itu, ritual adat ini harus terus kita rawat, apapun tantangannya,” tutup Christian.




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *