PENAJAM – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) mulai membuka peluang untuk menambah destinasi wisata baru di tahun 2025. Beberapa ide sudah muncul dari warga dan kelompok penggerak wisata, atau yang dikenal dengan Pokdarwis.
Tiga lokasi yang sudah lebih dulu diusulkan adalah Kelurahan Sotek, Sepaku, dan Lawe-Lawe. Menurut Kepala Bidang Pariwisata dan Pemasaran Disbudpar PPU, Juzlizar Rakhman, usulan yang masuk punya konsep menarik.
“Di Sotek, mereka ingin mengembangkan wisata mangrove. Di Lawe-Lawe ada Kampung Inggris yang mengusulkan wisata edukasi. Sementara itu, dari Sepaku juga ada ide tapi masih kami pelajari lebih lanjut,” jelas Juzlizar.
Dia menyebut, saat ini sudah ada 15 Pokdarwis yang mengajukan proposal untuk membuat tempat wisata di wilayah mereka masing-masing. Disbudpar berharap semua kelompok itu bisa ikut berperan aktif membangun sektor pariwisata daerah.
Meski masih ada beberapa kendala, seperti status administrasi yang belum beres di desa wisata Gunung Mulia, namun Juzlizar tetap optimistis rencana ini bisa berjalan.
Menariknya, Kelurahan Gresik juga mengajukan ide unik, yakni menjadikan bekas lahan tambang sebagai tempat wisata. Beberapa konsep kreatif sudah dibayangkan, seperti ayunan di puncak bukit atau jembatan yang melintasi hutan karet.
“Bayangkan ada spot foto dengan latar hutan, atau jalan kecil yang menyusuri pohon-pohon karet. Ini akan jadi pengalaman baru bagi wisatawan,” jelasnya.
Dengan bertambahnya destinasi wisata, pemerintah juga ingin mendorong wisata yang tidak hanya bersifat kunjungan singkat. Harapannya, pengunjung bisa menginap dan ikut menggerakkan ekonomi lokal.
“Kalau tempat wisatanya bertambah, maka penginapan dan fasilitas pendukung lainnya juga ikut tumbuh. Ini sejalan dengan upaya kami menjadikan PPU sebagai tujuan wisata yang ramah dan lengkap,” tutupnya. (adv)







