PENAJAM – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) memastikan tetap menjalankan delapan program kerja di tahun 2025, meskipun anggaran mengalami efisiensi.
Kepala Disbudpar PPU Andi Israwati Latief menyampaikan, penyesuaian anggaran tidak menghilangkan program-program inti yang telah menjadi prioritas pembangunan kebudayaan dan pariwisata daerah.
“Walaupun ada efisiensi, delapan program tetap kami jalankan seperti tahun sebelumnya. Program-program ini penting dalam pengembangan budaya dan sektor wisata,” ungkapnya,
Ia menegaskan, kegiatan wajib seperti pembayaran gaji tetap menjadi prioritas. Sementara itu, program tahunan seperti Nondoi dan agenda pelestarian budaya lainnya juga tetap dilaksanakan.
“Pelestarian kesenian tradisional, promosi budaya, hingga peningkatan daya tarik destinasi wisata tetap berjalan. Hanya saja, kami menyesuaikan alokasi anggarannya agar tetap efisien,” jelas Andi.
Salah satu langkah efisiensi dilakukan dengan memangkas anggaran perjalanan dinas hingga 50 persen. Selain itu, honorarium narasumber untuk acara seperti forum diskusi atau kegiatan seremoni juga dikurangi.
“Kami memang mengurangi beberapa pos anggaran, tapi untuk program inti seperti Nondoi tetap dilaksanakan sesuai rencana,” tambahnya.
Ia memastikan, meskipun ada penghematan, substansi dan tujuan utama dari setiap program tetap dijaga agar manfaatnya tetap dirasakan oleh masyarakat. (adv)