Error: Invalid or missing Google Analytics token. Please re-authenticate.

Antrean Panjang Akibat Aplikasi MyPertamina di PPU, DPRD Desak Pertamina untuk Bertindak Cepat - Beritakaltimterkini.com

Antrean Panjang Akibat Aplikasi MyPertamina di PPU, DPRD Desak Pertamina untuk Bertindak Cepat

PENAJAM – Kebijakan penggunaan aplikasi MyPertamina untuk pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis Pertalite dikeluhkan warga Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) akibat antrean panjang yang terjadi di sejumlah lokasi. Salah satu titik antrean terpanjang berada di Kecamatan Babulu, khususnya di Pom Bensin Babulu.

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten PPU, Sujiati, menilai antrean ini perlu segera ditangani. Menurutnya, jika kondisi tersebut dibiarkan berlarut-larut, kegiatan ekonomi masyarakat bisa terdampak.

“Antrean Pertalite di Babulu ini cukup mengkhawatirkan. Hal ini jelas menghambat aktivitas ekonomi warga,” ujar Sujiati, Senin (22/10/2024).

Sujiati mengaku masih mencari tahu penyebab utama dari antrean panjang ini. Menurutnya, permasalahan distribusi BBM bersubsidi memang bukan hal baru dan sudah lama menjadi isu yang belum terselesaikan oleh pihak Pertamina.

“Kami sudah memanggil pihak Pertamina untuk membicarakan hal ini, tetapi sampai sekarang belum ada solusi yang konkret,” tegas Sujiati.

Politisi Partai Gerindra ini juga menyoroti lambatnya penyaluran subsidi BBM bagi petani, yang menurutnya hingga kini belum terealisasi. Ia mempertanyakan komitmen Pertamina dalam menuntaskan masalah ini.

“Saya tidak mengerti bagaimana Pertamina mengelola hal ini. Sangat disayangkan jika kebijakan ini justru merugikan masyarakat. Mengapa di provinsi lain bisa dikelola dengan baik, sedangkan di sini justru sebaliknya?” pungkasnya.

DPRD PPU berharap Pertamina segera mengambil langkah konkret agar kebijakan penggunaan aplikasi MyPertamina tidak lagi mempersulit masyarakat dan justru memberikan manfaat bagi mereka yang berhak menerima BBM bersubsidi. (ADV)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *