Penajam – Anggota Komisi I DPRD PPU, Mahyudin, kembali mendesak Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) untuk mempercepat penyelesaian pembangunan Jembatan Sesumpu. Ia menilai keterlambatan proyek ini berdampak serius pada masyarakat, terutama anak-anak yang terpaksa menggunakan perahu untuk menyeberangi sungai guna pergi ke sekolah.
“Proyek ini jangan dibiarkan berlarut-larut. Anak-anak yang ingin sekolah seharusnya tidak mengalami kesulitan seperti ini. Kita harus menjamin akses pendidikan yang mudah dan aman bagi mereka,” kata Mahyudin,
Selain menyoroti masalah jembatan, Mahyudin juga mengkritik kondisi jalan di Desa Sesumpu yang jauh lebih buruk dibandingkan wilayah lain di PPU. Ia menyebut jalan tersebut hampir tidak dapat dilalui, sehingga memperparah isolasi masyarakat setempat.
“Kondisi jalan di Desa Sesumpu benar-benar parah dan tidak layak dilalui. Ini menjadi tantangan tambahan bagi masyarakat, terutama untuk mengakses kebutuhan sehari-hari,” ujarnya.
*Harapan untuk Peningkatan Infrastruktur*
Mahyudin mendesak Dinas PUPR untuk lebih tegas dalam meminta komitmen dari pihak ketiga yang bertanggung jawab atas pembangunan jembatan tersebut. Menurutnya, perbaikan infrastruktur di Desa Sesumpu merupakan prioritas penting untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.
“Pemerintah harus serius memastikan proyek ini selesai dalam waktu dekat. Warga Desa Sesumpu sangat membutuhkan akses yang layak untuk meningkatkan kualitas hidup mereka,” tegasnya.
Ia berharap pembangunan Jembatan Sesumpu segera rampung, sehingga masyarakat dapat merasakan manfaat nyata dari peningkatan infrastruktur di daerah mereka.
“Semoga proses ini bisa selesai tanpa penundaan lebih lanjut, agar masyarakat Desa Sesumpu tidak lagi terisolasi dan memiliki akses yang memadai,” pungkas Mahyudin.