Penajam- Bupati Penajam Paser Utara (PPU), Mudyat Noor, bersama jajaran teknis dan perangkat daerah menempuh perjalanan sejauh 2,5 jam melewati jalanan berlumpur dan medan ekstrem untuk menjangkau pemukiman warga di RT 16, Kelurahan Sotek, jalan Sotek-Bongan KM 29 yang hingga kini masih terisolir akibat kerusakan parah pada akses jalan utama.
Sejumlah rombongan turut mendampingi Bupati PPU baik dari Dinas Sosial, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Camat, Lurah, Tim Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan, serta perwakilan aparat kepolisian dan pihak teknis lainnya.
Kunjungan ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian pemerintah daerah terhadap kondisi masyarakat yang sudah lama menghadapi kesulitan mobilitas akibat jalan yang rusak dan lokasi wilayah yang jauh dari pemukiman lainnya.
Setibanya di lokasi, Mudyat Noor langsung menyerahkan bantuan sosial kepada 267 kepala keluarga (KK). Bantuan tersebut berupa beras 5 kg sebanyak 267 sak, serta paket kebutuhan pokok lainnya seperti mie instan, minyak goreng, gula pasir, susu, dan kornet kaleng, yang disesuaikan dengan jumlah penerima.
“Alhamdulillahirabbil’alamin, hari ini kami hadir bersama jajaran dari Dinas Sosial, PUPR, camat, kelurahan, dan unsur terkait lainnya di RT 16 Sotek-Bongan. Kami membawa bantuan sebagai bentuk perhatian kepada masyarakat yang sedang menghadapi kondisi jalan sangat rusak dan menyulitkan aktivitas harian,” ujar Mudyat Kamis (2/5/2025).
Selain menyerahkan bantuan, Bupati juga berdialog langsung dengan warga. Bersama para warga berbagai aspirasi disampaikan mulai dari kebutuhan mendesak untuk perbaikan jalan, fasilitas kesehatan pembantu, hingga sarana umum lainnya.
Pada kesempatan tersebut, Mudyat mencatat seluruh masukan tersebut sebagai bahan evaluasi dan langkah tindak lanjut lintas sektor.
“Kami dengarkan langsung apa yang menjadi keluhan warga. Beberapa poin penting sudah kami catat, dan ini akan kami bahas lebih lanjut dalam rapat teknis bersama dinas terkait,” tegasnya.
Mudyat juga melakukan diskusi langsung dengan perwakilan perusahaan yang beroperasi di sekitar wilayah tersebut. Pemerintah daerah, kata dia, berharap adanya sinergi antara Pemkab dan perusahaan sekitar untuk mempercepat penanganan jalan rusak serta mendukung pemulihan ekonomi masyarakat setempat.
“Kami sudah berkoordinasi dengan pihak perusahaan. Insya Allah kita bisa saling bahu-membahu menyelesaikan persoalan ini. Prosesnya memang lama, tapi ini sudah darurat. Kalau diibaratkan kehamilan, ini sudah waktunya pecah ketuban mau melahirkan kita harus segera bertindak dan menentukan langkah awal apa yang bisa segara kita dahulukan,” ujarnya, disambut tepuk tangan semangat warga.
Lebih lanjut, Mudyat mengungkapkan bahwa usai kunjungan ini segera menggelar rapat bersama instansi teknis, termasuk Dinas PUPR dan unsur pendukung lainnya untuk menyusun langkah konkret penanganan jalan rusak di RT 16. Bahkan Ia juga berencana memanggil sejumlah perusahaan yang berkegiatan di sekitar pemukiman warga agar dapat duduk bersama dengan pemerintah mencari solusi bersama.
“Saya sudah minta PUPR untuk segera menyusun langkah konkret. kami akan rapatkan dan rumuskan apa yang bisa langsung dilakukan bersama. Ini menyangkut aktivitas dan kebutuhan sehari-hari masyarakat, jadi harus diprioritaskan minimal penanganan awal dulu dan menyesuaikan dengan kondisi yang ada,” tegasnya
Selain itu, Mudyat juga menyampaikan apresiasi atas semangat gotong royong warga yang tetap bertahan di tengah kondisi sulit. Ia berharap kehadiran pemerintah secara langsung ini menjadi awal dari perhatian lebih besar ke wilayah yang selama ini belum sepenuhnya terlayani secara optimal.
“Saya berterima kasih atas dukungan seluruh warga dan pihak yang ikut membantu. Semoga kunjungan ini membawa harapan dan solusi nyata bagi masyarakat RT 16, dan segala kebutuhan masyarakat perlahan kita bisa selesaikan satu persatu.” pungkasnya. (Adv/hms13)