PENAJAM – Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disbudpar) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) kembali menyiapkan dua agenda besar tahunan yang menjadi ciri khas daerah, yakni PPU Festival yang digelar pada bulan Juli dan Festival Adat Nondoi pada bulan Oktober.
Kepala Bidang Pariwisata dan Pemasaran Disbudpar PPU, Juzlizar Rakhman, mengatakan, kedua agenda ini memerlukan persiapan maksimal karena melibatkan banyak masyarakat dan pelaku seni.
“PPU Fest dan Festival Nondoi sudah menjadi agenda tahunan yang dinantikan. Keduanya melibatkan masyarakat luas, terutama para pelaku seni. Karena itu, persiapannya harus matang,” ujar Juzlizar, Selasa (10/6/2025).
Ia menjelaskan, untuk mendukung pelaksanaan festival, pihaknya tetap akan memanfaatkan Alun-Alun PPU sebagai lokasi utama pertunjukan seni. Selain itu, Disbudpar juga berencana menggandeng Dewan Kesenian Daerah dan mengumpulkan para pelaku seni lokal guna meningkatkan kualitas pertunjukan.
“Kami ingin membangun SDM pelaku seni di PPU. Karena seni bisa jadi atraksi wisata yang kuat. Panggung seni akan tetap jadi bagian penting dalam setiap festival yang kita gelar,” imbuhnya.
PPU Fest yang biasa digelar awal Juli akan menampilkan beragam pertunjukan budaya dan parade paguyuban, sementara Festival Nondoi di bulan Oktober menonjolkan kekayaan adat dan tradisi lokal. Kedua festival ini menjadi magnet tersendiri bagi wisatawan dari luar daerah untuk datang ke Benuo Taka.
“Dua agenda besar ini sudah menjadi ikon tahunan yang menggambarkan kekayaan budaya PPU. Banyak pengunjung dari luar yang datang setiap tahun untuk menyaksikan langsung kemeriahannya,” tutup Juzlizar.







