PENAJAM,- Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kaltim, dorong desa kembangkan wisata goa di kawasan yang telah ditetapkan sebagai calon Ibu Kota Negara (IKN) baru, yakni di Kecamatan Sepaku.
“Kami terus mendorong pemerintah desa yang memiliki objek wisata goa melakukan penataan hingga terus berpromosi destinasi wisata guna menyongsong IKN baru,” ujar Kepala Disbudpar PPU, Andi Israwati Latief Senin (04/03/2024).
Dalam mengelola pariwisata, lanjutnya, hal prinsip yang harus menjadi perhatian bagi pengelolanya adalah 3A, yakni atraksi, aksesibilitas, dan amenitas.
Dari 3A tersebut, Desa Wonosari, Kecamatan Sepaku, sudah memiliki A yang pertama, yakni atraksi berupa goa unik bersejarah yang tentunya layak dijual dan dipromosikan secara luas.
Untuk itu, lanjutnya, dalam mendukung destinasi ini, maka pemerintah desa tinggal melengkapi aksesibilitas dan amenitasnya agar pengunjung lebih nyaman dalam melakukan perjalanan pariwisata.
Dorongan diarahkan ke desa karena pemerintah desa memiliki sumber pendanaan, yakni dari Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD) yang sebagian bisa dimanfaatkan untuk pengembangan pariwisata.
Hal itu ia sampaikan kepada Kasiyono, Kepala Desa Wonosari saat bersama rombongan Disbudpar PPU melakukan kunjungan ke Goa Batu Tapak Raja Buen Kesong di Desa Wonosari, beberapa waktu yang lalu.
Sementara Kasiyono mengatakan goa ini telah ada sejak ratusan tahun bahkan mungkin sudah ribuan tahun lalu, namun hingga kini memang belum dikemas khusus untuk destinasi wisata.
Namun demikian, ia bersama warga sudah memiliki keinginan untuk mengembangkannya dalam bentuk paket wisata, karena disadari bahwa sektor pariwisata alam merupakan kekayaan yang tidak akan habis asal selalu dijaga.
“Dalam pengembangan ini kami punya rencana jangka pendek, menengah, dan panjang. Jalur wisata yang kami susun adalah susur di dalam dan di luar goa. Dari sini kami ingin UMKM di desa dapat imbas dari pengunjung melalui penjualan produk desa yang dibeli pengunjung,” kuncinya.