Penajam – Anggota Komisi III DPRD Penajam Paser Utara (PPU), Thohiron, menyoroti pentingnya persiapan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang lebih representatif dan sesuai dengan kebutuhan masa depan.
Dalam pernyataannya, Thohiron mengingatkan bahwa TPA yang ada saat ini di Buluminung hanya memiliki waktu operasional yang tersisa beberapa tahun saja. Menurut Thohiron, langkah ini sangat mendesak mengingat umur TPA Buluminung yang semakin menipis.
“Kita ini harus sudah mempersiapkan TPA sejak sedini mungkin. Karena TPA kita yang ada sekarang di Buluminung info dari DLH kemarin itu sudah tinggal beberapa tahun saja, dua tahun,” ujarnya.
Lebih lanjut, Thohiron menegaskan bahwa jika tidak segera dipersiapkan, dalam tiga tahun ke depan TPA Buluminung sudah tidak layak untuk digunakan lagi. Hal ini menunjukkan urgensi dan pentingnya tindakan cepat dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) PPU untuk mencari solusi yang tepat.
“Artinya, tiga tahun yang akan datang itu sudah tidak layak. Mau enggak mau sudah harus dipersiapkan tempat yang baru,” tegasnya.
Thohiron juga mengusulkan agar DLH segera mencari lokasi baru yang lebih representatif untuk TPA. Menurutnya, lokasi yang ada saat ini tidak lagi memadai untuk menampung volume sampah yang terus meningkat.
“Cari lokasi baru yang lebih representatif lah, karena saat ini yang paling memungkinkan untuk membuat TPA itu hanya PPU,” katanya.
Sorotan Thohiron ini sejalan dengan rencana dan kebutuhan DLH untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas pengelolaan sampah di PPU. Dalam beberapa kesempatan sebelumnya, DLH PPU telah menyatakan bahwa TPA Buluminung memang membutuhkan peremajaan dan peningkatan fasilitas. Dengan dukungan dari DPRD, diharapkan proses persiapan dan pembangunan TPA yang baru bisa berjalan lebih cepat dan efektif.
Persoalan pengelolaan sampah di PPU bukan hanya soal kapasitas TPA, tetapi juga mencakup aspek-aspek lain seperti pengelolaan sampah yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Thohiron menekankan bahwa TPA yang baru harus bisa memenuhi standar yang lebih baik dan mampu mendukung upaya pemerintah dalam mengelola sampah secara lebih efisien. Selain itu, Thohiron juga menyoroti pentingnya edukasi dan partisipasi masyarakat dalam upaya pengelolaan sampah.
Ia berharap, dengan adanya TPA yang baru nanti, masyarakat juga semakin sadar dan terlibat aktif dalam memilah dan mengelola sampah.
“Dengan TPA yang lebih baik, kita juga harus mendorong masyarakat untuk lebih peduli dan berpartisipasi dalam pengelolaan sampah,” imbuhnya.
Sementara itu, DLH PPU telah mulai melakukan berbagai langkah untuk merespons kebutuhan ini. Salah satunya adalah mengidentifikasi beberapa lokasi potensial untuk TPA yang baru.
Pihak DLH juga tengah berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk memastikan bahwa lokasi yang dipilih nantinya benar-benar representatif dan sesuai dengan kebutuhan jangka panjang. (*)