PENAJAM,- Insentif tenaga kesehatan, medis dan paramedis yang ada di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) masih tergolong rendah dibandingkan dengan Kabupaten/Kota tetangga yakni, Kota Balikpapan.
Hal tersebut dikemukakan Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten PPU Syamsuddin Alie, Jumat (29/3/2024).
Syamsudin Alie menilai tenaga dokter merupakan profesi keahlian yang patut diberi penghargaan dari sisi insentif. Karena hal tersebut juga menyangkut dengan pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Dari 11 Puskesmas yang tersebar di setiap kecamatan mengalami kekurangan tenaga dokter dan perawat.
“Menurut Dinas Kesehatan idealnya tenaga dokter setiap Puskesmas antara tiga sampai lima orang. Tapi, rata-rata Puskesmas itu belum terpenuhi tenaga dokternya,” jelasnya.
Kenaikan insentif tenaga dokter dan perawat nantinya bisa menjadi daya tarik bagi warga PPU maupun dari luar daerah untuk mengabdi di Benuo Taka. Karena, beberapa tahun terakhir ini, PPU mengalami kekurangan 20 sampai 25 tenaga dokter untuk Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas).
“Pj Bupati PPU sendiri mengakui kalau daerah ini kekurangan dokter dan perawat. Karena itu, kami menyarankan agar insentif dokter dan perawat ditambah biar mereka nanti betah tinggal di PPU,” ujarnya.
Ia menilai, dari sisi kebutuhan infrastruktur di setiap Puskesmas yang ada di PPU telah cukup memadai. Sebab, rata-rata Puskesmas telah memiliki ruang rawat inap. Bahkan tahun ini ada beberapa Puskesmas yang ditingkatkan ruang rawat inapnya.
“Namun, yang jadi masalah di PPU insentif dokter dan perawat kurang maksimal (rendah). Karena itu, insentif perlu ditambah, paling tidak mendekati insentif tenaga dokter dan perawat di Balikpapan,” tutup Syamsudin Alie.