Samarinda – Pemangkasan anggaran Beasiswa Kalimantan Timur (BKT) dalam APBD 2024 mengundang perhatian serius dari anggota DPRD Kaltim, Fuad Fakhruddin. Ia mendesak pemerintah daerah untuk segera meninjau ulang kebijakan tersebut demi masa depan generasi muda Kalimantan Timur.
“Pendidikan adalah fondasi utama dalam membangun kualitas sumber daya manusia (SDM). Pemotongan anggaran beasiswa ini berdampak serius dan tidak boleh diabaikan,” kata Fuad dalam pernyataannya, Kamis (31/10/2024).
Fuad menyoroti bahwa anggaran BKT pada APBD 2024 hanya sebesar Rp200 miliar, turun drastis hingga 60 persen dari alokasi tahun sebelumnya.
Meskipun terdapat penambahan Rp20 miliar di APBD Perubahan, anggaran ini tetap tidak mencukupi kebutuhan. Akibatnya, hanya 47 ribu mahasiswa yang bisa mendapatkan beasiswa, dengan prioritas pada 20 ribu mahasiswa dari keluarga kurang mampu.
“Ini sangat mengkhawatirkan, terutama bagi mahasiswa yang sangat bergantung pada beasiswa untuk melanjutkan pendidikan. Pemangkasan ini sama saja mengabaikan investasi jangka panjang bagi daerah,” tegasnya.
Fuad menyebutkan bahwa pendidikan adalah pilar utama untuk membentuk SDM yang berkualitas dan siap menghadapi tantangan pembangunan, termasuk di tengah berkembangnya Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kaltim.
“Pengurangan anggaran pendidikan akan berdampak jangka panjang. Generasi muda akan kehilangan peluang untuk mengembangkan potensi mereka, dan itu akan memengaruhi perkembangan daerah,” tambah Fuad.
Sebagai langkah awal, Fuad berkomitmen untuk membawa isu ini ke dalam pembahasan DPRD setelah Alat Kelengkapan Dewan (AKD) terbentuk. Ia juga meminta agar pemerintah daerah memperbaiki alokasi anggaran pendidikan demi mendukung generasi muda Kaltim.
“Dukungan terhadap pendidikan adalah tanggung jawab bersama. Saya berharap pemerintah daerah memprioritaskan kembali anggaran beasiswa ini dan memberikan perhatian yang lebih serius terhadap masa depan pendidikan,” tutupnya.