SAMARINDA – Kebakaran yang sering terjadi di pemukiman padat penduduk menjadi perhatian serius bagi Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Sapto Setyo Pramono.
Dalam kesempatan tersebut, Sapto menekankan pentingnya langkah-langkah pencegahan untuk mengurangi risiko kebakaran, terutama di kawasan padat penduduk.
Sapto menjelaskan bahwa salah satu cara untuk mencegah meluasnya kebakaran adalah dengan memanfaatkan titik-titik saluran air dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang dapat digunakan untuk memadamkan api.
“Titik PDAM ini penting untuk menentukan daerah-daerah yang berpotensi rawan kebakaran. Oleh karena itu, dibutuhkan fasilitas fire alarm dan fire hydrant yang siap digunakan dalam situasi darurat,” ujarnya pada Jumat (1/11/2024).
Ia juga mengungkapkan bahwa banyak pemukiman di Samarinda masih menggunakan bahan bangunan dari kayu, yang berisiko tinggi terhadap kebakaran besar. Karena itu, Sapto menegaskan perlunya instalasi hydrant untuk mempermudah pengambilan air guna mencegah kebakaran meluas.
“Karena kondisi pemukiman yang rentan terbakar, kami sangat membutuhkan titik hydrant untuk pengambilan air segera jika terjadi kebakaran,” tambah Sapto.
Lebih lanjut, politisi Partai Golongan Karya (Golkar) ini menjelaskan bahwa penempatan hydrant harus didasarkan pada perhitungan yang cermat. Jarak antara titik hydrant dengan lokasi potensi kebakaran harus diukur dengan baik agar kebakaran dapat segera ditanggulangi.
“Penempatan hydrant tidak bisa asal-asalan, harus melalui perhitungan mitigasi untuk menentukan jumlah dan lokasi hydrant yang dibutuhkan,” tegasnya.
Sapto juga menyebutkan bahwa konsleting listrik akibat kabel yang tidak teratur di pemukiman padat penduduk merupakan salah satu penyebab utama kebakaran di kawasan tersebut.