Samarinda – Sejumlah warga Samarinda menyampaikan kekecewaan mereka terkait pelaksanaan Program Bencana Berbasis Masyarakat (Probebaya) dalam kegiatan serap aspirasi yang digelar oleh Wakil Ketua DPRD Kaltim, Ananda Emira Moeis, pada Kamis (7/11).
Masyarakat menilai bahwa program ini kurang tepat sasaran dan banyak yang kesulitan mengakses bantuan yang disediakan.
Keluhan utama yang disampaikan adalah prosedur pengajuan bantuan yang dianggap terlalu rumit dan tidak sesuai dengan kondisi di lapangan. Ketua RT 25 Teratai, Kelurahan Selili, menyatakan bahwa banyak warga yang membutuhkan bantuan namun tidak memenuhi syarat atau tidak tahu cara mengaksesnya.
“Program ini harus lebih mudah diakses oleh masyarakat yang membutuhkan. Jangan sampai ada yang terlewatkan hanya karena syarat yang tidak relevan,” kata Ketua RT 25 Teratai saat Reses, Kamis (7/11/2024).
Menanggapi keluhan tersebut, Ananda Moeis mengapresiasi masukan dari warga dan berjanji akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk meninjau ulang mekanisme program tersebut.
“Kami akan terus memperjuangkan agar program bantuan lebih tepat sasaran, serta memastikan bahwa masyarakat yang membutuhkan bisa merasakannya secara langsung,” ujarnya.
Selain itu, warga juga meminta agar perhatian pemerintah lebih difokuskan pada pemberdayaan ekonomi dan pelatihan UMKM, agar mereka bisa mandiri dan tidak hanya bergantung pada bantuan sementara.