Samarinda – Anggota DPRD Kalimantan Timur, Darlis Pattalongi, mengusulkan agar kurikulum pendidikan dasar di Indonesia disesuaikan dengan budaya lokal demi memperkuat pembentukan karakter generasi muda. Menurut Darlis, pendekatan pendidikan yang mengutamakan identitas budaya setempat lebih relevan dan penting daripada sekadar mengadopsi sistem pendidikan dari negara lain.
Darlis menekankan bahwa setiap daerah di Indonesia memiliki nilai dan budaya yang unik, yang seharusnya menjadi landasan dalam merancang kurikulum pendidikan. Ia mengingatkan bahwa pendekatan pendidikan yang diterapkan di negara-negara seperti Cina atau Jepang belum tentu cocok dengan kebutuhan Indonesia, yang memiliki kekayaan budaya dan tradisi yang berbeda.
“Kita harus berpikir dua kali sebelum meniru sistem pendidikan negara lain. Setiap bangsa memiliki konteks yang berbeda, dan kita perlu menghormati serta memprioritaskan nilai-nilai budaya kita sendiri,” ujar Darlis, Kamis (28/11/24).
Lebih lanjut, Darlis menyarankan agar pendidikan dasar lebih difokuskan pada pembentukan karakter, mentalitas, dan etika siswa, yang berlandaskan pada nilai-nilai budaya lokal. Hal ini, menurutnya, akan memberikan dasar yang kuat bagi generasi muda untuk tumbuh menjadi individu yang memiliki jati diri dan rasa kebanggaan terhadap warisan budaya mereka.
“Pembentukan karakter harus menjadi prioritas dalam pendidikan dasar. Selain itu, nilai-nilai budaya kita perlu diintegrasikan dalam setiap aspek pembelajaran. Pendidikan akademik, seperti bahasa dan matematika, bisa lebih digali pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi,” tambahnya.
Darlis juga menegaskan bahwa pengajaran tentang lingkungan dan pemahaman terhadap karakter budaya lokal sangat penting. Dengan demikian, kurikulum yang dirancang tidak hanya mendidik secara intelektual, tetapi juga membentuk identitas dan karakter anak-anak sebagai bagian dari masyarakat yang memiliki nilai budaya yang kaya.
“Kurikulum harus mencerminkan budaya kita, karena pendidikan adalah salah satu cara untuk melestarikan dan menghormati etika serta norma yang telah lama ada dalam masyarakat kita,” terangnya.
Usulan Darlis ini diharapkan bisa menjadi langkah konkret dalam memperkuat pendidikan di Kalimantan Timur, serta membantu menciptakan generasi yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki pemahaman dan penghargaan terhadap budaya mereka.