PENAJAM – Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Syahrudin M Noor, menegaskan pentingnya penguatan sektor pariwisata sebagai salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang potensial di masa depan. Hal ini disampaikannya saat membahas strategi pengembangan potensi lokal seperti pertanian, perikanan, industri kreatif, UMKM, dan khususnya sektor pariwisata.
Syahrudin menilai, kehadiran Ibu Kota Nusantara (IKN) akan menjadi peluang besar bagi PPU untuk mengembangkan sektor pariwisata. Ia mengatakan, pada tahun 2028 mendatang, ribuan pekerja di kawasan IKN tentu membutuhkan ruang rekreasi, dan PPU harus siap menangkap peluang tersebut.
“Kalau ini tidak kita siapkan dari sekarang, daerah lain akan lebih dulu mengambil kesempatan itu. Kita juga harus bergerak cepat seperti mereka,” ujarnya, Senin (5/5/2025).
Ia menyebut, PPU memiliki kekayaan alam yang lengkap dan sangat layak dijadikan destinasi wisata, mulai dari laut, sungai, air terjun, hingga kawasan perbukitan dan gunung. Namun, menurutnya, Dinas Pariwisata perlu bekerja lebih aktif dan strategis dalam memetakan potensi yang ada.
“Kami berharap Dinas Pariwisata bisa berlari kencang untuk melihat kesempatan ini. Harus ada pemetaan destinasi yang jelas, penyusunan paket wisata, dan penguatan promosi,” tegasnya.
Ia mendorong Dinas Pariwisata untuk lebih terbuka, kreatif, dan memiliki semangat kewirausahaan dalam membangun sektor ini.
“Kami tidak akan lelah mengingatkan. Kalau memang ada destinasi yang perlu disentuh, diperbaiki, atau direvitalisasi, sampaikan ke kami. Agar juga fokus pada pembangunan yang punya dampak jangka panjang,” katanya.
Ia menegaskan, DPRD siap mendukung penuh program-program pengembangan pariwisata, termasuk dari sisi penganggaran. Namun, menurutnya, dukungan itu harus diiringi dengan komitmen dan feedback yang jelas dari OPD terkait.
“Kami siap. Tapi jangan hanya ajukan anggaran tanpa arah yang jelas. Kami ingin sektor pariwisata ini menjadi salah satu masa depan PPU, jangan terus bergantung pada sektor migas. Karena migas tidak bisa kita andalkan selamanya,” pungkasnya.
Dengan potensi yang dimiliki, Syahrudin yakin PPU bisa menjadi salah satu tujuan wisata unggulan di Kalimantan Timur, asal dikelola dengan serius dan melibatkan berbagai pihak termasuk swasta dan masyarakat lokal.