BERITAKALTIMTERKINI.COM, Penajam – Mengambil pelajaran dari pengalaman pandemi sebelumnya, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) mengambil langkah proaktif dengan merancang skema kesiapsiagaan untuk menghadapi potensi wabah di masa depan. Meskipun menegaskan bahwa saat ini tidak terjadi lonjakan kasus, Dinkes merasa perlu menyiapkan rencana anggaran sebagai langkah antisipasi.
Kabid Pencegahan & Pengendalian Penyakit (Kabid P2P) pada Dinas Kesehatan (Dinkes) PPU, Sri Temu menyatakan persiapan dini merupakan kunci untuk respons yang cepat dan efektif. Rencana pengajuan anggaran ini adalah bagian dari strategi mitigasi untuk memastikan daerah memiliki sumber daya yang cukup jika skenario terburuk terjadi.
“Jika nantinya terjadi lonjakan kasus baru, kami akan mengajukan tambahan anggaran kepada pemerintah daerah untuk belanja logistik/PMHP (Peralatan Medis Habis Pakai), RDT, dan antigen. Untuk nilai anggaran, nantinya akan diajukan kurang lebih sekitar 200-300 juta rupiah,” ucap Sri Temu saat menjelaskan rencana kesiapsiagaan tersebut, Selasa (10/6/2025).
Dana tersebut secara spesifik akan digunakan untuk membentuk stok penyangga (buffer stock) alat tes cepat seperti RDT dan antigen, serta logistik medis lainnya. Tujuannya adalah agar PPU tidak mengalami kelangkaan saat terjadi kondisi darurat.
Sembari pemerintah menyiapkan langkah-langkah antisipatif, Dinkes menekankan bahwa pertahanan terbaik adalah pencegahan yang datang dari kesadaran masyarakat itu sendiri. Imbauan protokol kesehatan terus di berikan bukan karena adanya ancaman saat ini, melainkan untuk membangun kebiasaan dan budaya hidup sehat.
“Kami terus menyampaikan himbauan kepada masyarakat. Jika ada yang sakit batuk, pilek, dan demam, sebaiknya tetap menggunakan masker karena virus pada dasarnya menular. Ini adalah bentuk etika untuk melindungi sesama,” jelasnya.
Imbauan ini diperkuat dengan ajakan untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) secara konsisten dalam kehidupan sehari-hari.
“Kami mengajak seluruh warga PPU untuk terus tingkatkan perilaku hidup sehat, sering cuci tangan di air mengalir, jika sedang sakit batuk pilek gunakan masker, dan hindari kerumunan yang tidak penting. Ini adalah investasi kesehatan kita jangka panjang,” tutup Sri Temu.
Langkah Dinkes PPU ini menunjukkan pergeseran dari sikap reaktif menjadi proaktif, memastikan daerah lebih siap dan tangguh dalam menghadapi segala potensi tantangan kesehatan di masa yang akan datang.
Penulis: Ayu
Editor: Muhammad Yusuf