Sapto Setyo Pramono Dorong Percepatan Proyek Jalan Trase untuk Atasi Kemacetan Samarinda

Samarinda – Anggota DPRD Kalimantan Timur, Sapto Setyo Pramono, menyoroti urgensi pembangunan jalan trase yang dirancang menghubungkan Samarinda, Bandara APT Pranoto melalui Batubesaung, hingga ke Simpang Tiga Muara Badak.

Ia berharap proyek ini dapat mengurangi kemacetan lalu lintas yang sering terjadi di dalam kota Samarinda.

Menurut Sapto, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp60 miliar dalam APBD 2024 untuk mendanai proyek tersebut.

“Untuk tahun anggaran 2024, APBD Kaltim sudah menganggarkan Rp60 miliar untuk pembangunan jalan trase ini,” ujar Sapto, Senin (25/11/2024).

Sapto menjelaskan, awalnya DPRD Kaltim mengusulkan agar proyek ini dilaksanakan melalui skema multi-year contract sebelum berakhirnya masa jabatan Gubernur Isran Noor dan Wakil Gubernur Hadi Mulyadi.

Namun, usulan itu tidak ditindaklanjuti oleh pemerintah provinsi, sehingga proyek akhirnya direncanakan untuk dilaksanakan dalam satu tahun anggaran.

Proyek ini mencakup pengembangan jalan dari Jalan HM Ardans, Sempaja Utara, menuju simpang APT Pranoto, dan dilanjutkan hingga Sambera.

Saat ini, badan jalan sebagian besar sudah tersedia, tetapi masih memerlukan peningkatan, pelebaran, dan pembebasan lahan.

“Di lapangan, jalannya sudah ada, tinggal dilakukan peningkatan kualitas, pelebaran, dan pembebasan lahan,” kata Sapto.

Namun, ia menyayangkan bahwa hingga kini DPRD belum menerima laporan mengenai progres proyek dari Dinas PUPR Kaltim.

Sapto menegaskan bahwa percepatan pembangunan jalan ini penting untuk mengurangi kemacetan, mengatasi risiko banjir, serta meminimalkan kecelakaan lalu lintas, terutama di ruas-ruas utama Samarinda, seperti Jalan KH Wahid Hasyim, PM Noor, dan DI Panjaitan.

“Jalan-jalan dalam kota Samarinda sudah sangat rawan macet, banjir, dan kecelakaan yang melibatkan kendaraan besar,” tambahnya.

Ia berharap penyelesaian proyek ini tidak hanya memperlancar mobilitas antara Samarinda, Bandara APT Pranoto, dan Sambera, tetapi juga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah sekitar.




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *