PENAJAM – Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) terus berupaya mengenalkan potensi di tengah meningkatnya perhatian publik sebagai wilayah penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN). Salah satunya melalui gelaran PPU Festival ke-3 yang baru-baru ini digelar.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) PPU, Andi Israwati Latief mengatakan, festival ini bukan sekadar ajang seremonial tahunan, melainkan menjadi wadah strategis untuk mempromosikan potensi ekonomi kreatif dan budaya lokal.
“Dulu nama PPU nyaris tidak dikenal di peta nasional. Tapi dengan adanya IKN, perhatian mulai tertuju ke sini. Festival ini adalah kesempatan emas untuk menunjukkan bahwa PPU punya kekayaan budaya dan potensi UMKM yang luar biasa,” ujarnya.
Ia menegaskan, kegiatan tersebut menjadi media ekspresi bagi masyarakat untuk menunjukkan jati diri daerah, terutama dalam hal pelestarian kesenian dan tradisi lokal.
Salah satu fokus utama dalam festival ini adalah pengenalan budaya suku Paser.
“Yang kami tonjolkan adalah budaya Paser, mulai dari tarian, simbol-simbol adat, sampai ke cita rasa kuliner khas,” jelasnya.
Melalui festival seperti ini, Disbudpar berharap potensi ekonomi kreatif lokal bisa berkembang seiring dengan meningkatnya minat terhadap pariwisata daerah.
“Kami ingin kegiatan ini berlanjut, bukan berhenti di sini. Ini jadi bagian dari misi besar kami agar PPU tidak hanya dikenal karena dekat IKN, tapi juga karena punya kekuatan budaya dan ekonomi rakyat,” tutup Andi.
