PENAJAM – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) tahun ini batal melaksanakan agenda penghargaan bagi maestro seni dan budaya.
Kepala Bidang Kebudayaan dan Produk Budaya Disbudpar PPU, Christian Nur Selamat, mengatakan, kegiatan yang semula rutin digelar itu terpaksa ditiadakan karena adanya efisiensi anggaran.
Diterangkan, penghargaan biasanya diberikan kepada tokoh yang dinilai berjasa dalam melestarikan dan mengembangkan kebudayaan. Penilaiannya melibatkan tim khusus dengan kriteria yang cukup ketat.
“Rencananya tahun ini ada sekitar 10 tokoh yang akan diberikan penghargaan. Namun karena efisiensi, jumlah itu dipangkas hingga tiga orang, dan akhirnya batal dilaksanakan,” jelas Christian.
Meski begitu, ia menegaskan bahwa tokoh-tokoh seni dan budaya di PPU tetap ada dan terus berkarya. Apresiasi terhadap mereka, menurutnya, masih sangat penting dan akan terus menjadi perhatian pemerintah daerah.
“Kriteria maestro itu biasanya tokoh yang sudah berkarya selama puluhan tahun dan memberikan manfaat besar bagi masyarakat. Meskipun tahun ini tidak terlaksana, apresiasi terhadap mereka tidak boleh hilang,” tambahnya.
