PENAJAM – Banjir rob yang dipicu pasang air laut tinggi di wilayah pesisir Penajam Paser Utara (PPU) tak hanya berdampak pada pemukiman, tetapi juga mempengaruhi tambak-tambak milik warga. Anggota DPRD PPU, Jamaluddin, mengatakan banjir rob sebelumnya telah menyebabkan kerugian besar bagi petambak.
“Ada yang sampai rugi puluhan juta. Padahal mereka sudah mencoba memperkuat tanggul tambak, tapi air rob waktu itu lebih tinggi dari perkiraan,” ungkap Jamaluddin.
Menurutnya, para petambak di kawasan pesisir sudah mulai belajar dari pengalaman sebelumnya. Beberapa dari mereka bahkan menaikkan kembali tinggi pematang tambak agar air laut tidak meluap dan merusak budidaya yang mereka kelola.
Tak hanya sektor ekonomi, Jamaluddin juga mengingatkan pentingnya kewaspadaan bagi anak-anak yang tinggal di wilayah pantai. Ia menuturkan, saat air pasang mencapai puncaknya, kedalaman air di sekitar pesisir bisa mencapai 4 meter dari kedalaman normal.
“Biasanya warga dan RT sudah saling mengingatkan agar anak-anak tidak bermain atau berenang di pantai saat air tinggi. Ini sangat berbahaya, apalagi kalau ada arus atau angin kencang,” jelasnya.
Meski belum ada kejadian fatal seperti korban hanyut, Jamaluddin tetap meminta agar semua pihak meningkatkan kewaspadaan dan aktif menyebarkan informasi, termasuk dari BMKG, agar masyarakat bisa melakukan antisipasi lebih awal. (ADV)